ISLAMABAD -- Tunjuk perasaan menentang Charlie Hebdo terus bergema di Pakistan. Ribuan orang berkumpul hampir di seluruh kota besar seperti Lahore, Karachi, Islamabad, Quetta, Peshawar, Multan dan kota-kota lainnya pada Ahad (18/1) semalam. Mereka memprotes edisi terbaru yang kembali diterbitkan oleh majalah satira tersebut.
Penunjuk perasaan dari pelbagai kalangan bersatu meneriakan slogan-slogan anti-Charlie Hebdo. Tidak hanya memprotes, peserta juga menyatakan kekesalannya dengan membakar bendera Perancis.
Lebih dari dua ribu orang berbaris di Kota Karachi, di mana parti Jamaat-e-Islami mengadakan tunjuk perasaan di makam Mohammad Ali Jinnah, pengasas negara Pakistan. Sebuah delegasi paderi Kristian juga mengambil bahagian untuk menunjukkan solidaritinya.
Di tempat lain di Karachi, puluhan anggota parti Pakistan Tehreek-e-Insaf yang ditubuhkan oleh Imran Khan mengunjungi kediaman Konsulat Perancis untuk menyerahkan tuntutannya melarang majalah tersebut yang dianggap menyebarkan kebencian di dunia.
Di Lahore sekitar enam ribu orang menghadiri tunjuk perasaan yang meminta negaranya segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Perancis.
Di kota barat daya Quetta, penunjuk perasaan memijak-mijak bendera Perancis sebelum membakarnya, bersama dengan gambar dan patung Presiden Prancis, Francois Hollande.
Di kota Multan, penunjuk perasaan berteriak "Kami Bukan Charlie, Kami Kouachi," seperti dilaporkan Arab News, isnin (19/1).
Pada Jumaat (16/1) sekurang-kurangnya tiga orang cedera, termasuk seorang jurugambar AFP dalam insiden dengan polis di di luar konsulat Perancis di Karachi.
0 Comments